KEBUN RAYA BOGOR
Kali ini, Untuk melengkapi tugas softskill kepariwisataan yang diberikan oleh Dosen, Saya akan berpetualang ke Kebun Raya Bogor yang terdapat di Jantung kota hujan, yaitu Bogor.
Masyarakat awam seperti saya akan merasa bingung ketika memasuki kebun seluas 87 Hektar itu. Lantaran tak paham, saya melihat banyak orang yang hanya berputar-putar saja sambil mencoba mengeksplorasi sendiri bagian-bagian yang mereka anggap menarik.
Padahal, menurut Ibu Ir. Sugiarti (Kepala Seksi Jasa Ilmiah Kebun Raya ) dari sisi koleksi dan kegiatan ilmiahnya, Kebun Raya Bogor tercatat sebagai kebun botani terbaik no.6 se-dunia dan no.1 se-Asia Tenggara.
O ya..mumpung berada dikebun raya, saya menyempatkan diri untuk membaca sejarah tentang berdirinya tempat ini. Dan ternyata dari informasi yang berhasil saya dapatkan, kebun ini didirikan pada tahun 1817 dengan luas areal 87 Hektar atas prakarsa Prof. Dr. Reinwadt, seorang ahli botani dari Jerman. Koleksi di Kebun Raya Bogor terdiri dari tanaman tropis dengan jenis tanaman lebih dari 20.000 tanaman yang tergolong dalam 6.000 spesies. Berlokasi di Jl. Ir. H. Juanda No. 13 Telp. (0251) 311362.
Di sini juga terdapat perpustakaan, museum hewan, koleksi taman Anggrek, Istana Presiden dan pusat riset dan pengembangan biologi, serta ribuan koleksi spesies tanaman tropis yang dikelompokan sesuai dengan jenisnya, misalnya keluarga palem, bamboo, atau jahe yang jumlahnya sekitar 60 jenis dan juga pohon-pohon tua.
Sementara itu, di sekitar Istana Bogor, pengunjung dapat merasakan keteduhan dari deretan pohon Kenari yang rindang, karena memang tadinya, kebun raya merupakan bagian dari halaman istana. Meski sekarang kedua tempat tersebut dipisahkan oleh pagar besi yang tinggi, namun pengunjung masih tetap dapat melihat megahnya Istana Bogor.
Di dekat jalan Astrid terdapat pula tanaman warna hitam, merah dan kuning yang sengaja ditanam untuk mengesankan warna bendera Belgia, sebagai penghormatan terhadap Ratu Astrid yang datang untuk meresmikan bagian taman yang tertunda pada tahun 1928.
Kemudian, tak jauh dari danau ada dua patung yang merupakan duplikat dari patung yang ada di Kopenhagen dan Stokholm, yakni Patung Putri Duyung dan Patung Tangan Tuhan, serta monumen Lady Raffles, istri Gubernur Jenderal Sir Stamford Raffles yang bernama asli Olivia Raffles yang dikenal sebagai Ibu Negara Jawa.
Namun, dibalik semua keindahan itu, tetap saja banyak kekurangan disana sini. Sebagai contoh kecilnya, banyaknya sampah yang bertebaran disekitar tempat sampah yang sudah terlalu penuh. Saya juga jadi bertanya-tanya, apakah sampah-sampah ini tidak dibersihkan dalam 1 hari sehingga terlihat menumpuk? atau mungkin sampai berhari-hari? Belum lagi sampah dedaunan yang berserakan..
Bukan itu saja, keindahan pemandangan pepohonan hijau semakin terganggu dengan adanya pasangan muda mudi yang berpacaran sambil duduk berdua-duaan tanpa memperdulikan orang lain yang merasa terganggu. Dan memang disepanjang jalan yang saya lalui, saya tidak melihat adanya plang larangan berpacaran ataupun petugas yang bisa memperingatkan mereka. Di sini terlihat betapa minimnya penjagaan dari petugas kebun raya bogor.
Kalau boleh usul, maka saya akan menyarankan agar di Kebun Raya Bogor difasilitasi dengan adanya penyewaan sepeda. Mengingat luasnya area perkebunan, maka jika dilalui hanya dengan berjalan kaki sudah pasti banyak area-area yang akan terlewati karena pengunjung sudah merasa terlalu lelah. Namun, dengan adanya penyewaan sepeda, maka pengunjung dapat menikmati seluruh area yang berada di dalam Kebun Raya tanpa harus merasa kelelahan.
Sudah bisa membayangkan apa yang saya ceritakan???
Kalo begitu tunggu apa lagi, bagi teman-teman yang belum mengunjungi Kebun Raya Bogor silahkan luangkan waktu untuk mengunjunginya, karena tempat ini sarat akan pendidikan dan bagus untuk rekreasi. Suasana dan propertinya yang natural menjadikan Kebun Raya ini tempat yang sangat indah dan cocok bagi mereka yang menyukai dunia fhotography.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar