Sabtu, Januari 15, 2011

Surat Untuk-MU

Satu hari didalam deretan panjang hidupku, sedikit ujian mencoba menyalip kehidupan bahagiaku, membuat catatan bertinta merah dalam lembaran hati. Disaat diri merasa tersakiti, luka dan kecewa...ingin rasanya marah, teriak , memaki, menangis hanya sekedar untuk meluruhkan perasaan tak menentu. Seperti dikepung kepulan asap, mataku terlalu perih untuk melihat kenyataan. Tulangku seperti remuk redam untuk dapat bangkit dari terjatuhku. Dalam kegelapan hati, tidak ada sinar yang menerangi fikiran, sulit mencari tempat untuk berpegang.
Aku meraba dalam hampa, siapa lagi yang aku punya untuk berbagi kecewa?
Orangtuaku?? Ah tidak, cukuplah mereka dibuat repot saat aku kecil, dan sekarang waktunya mereka mendapatkan kebahagiaan tanpa harus menderita dengan semua kegundahanku.
Sahabatku?? Apalagi mereka, orang-orang sibuk yang juga pusing dengan urusan mereka masing-masing, terkesan mengganggu jika aku memaksa untuk berbagi cerita.
Aku merasa sendiri...tapi aku masih memilikiMU...
Ternyata rasa sepi dan kecewa ini menghantarku untuk kembali dalam pelukanMU, berharap akan cinta dan kasih sayang yang selalu Kau punya untukku. Ya..rasa cinta dan sayang yang telah kuabaikan selama ini.
Dan pada sepertiga malam ini, aku ingin mengadu, berbicara dan bercerita banyak tentang hidup yang kupunya saat ini.
Maafkan...selama ini aku hanya menyapaMU hanya sebatas gugur wajib saja, aku memang sangat keterlaluan. Tapi aku sangat bersyukur memilikiMU yang sangat sabar menghadapi kelakuanku yang sangat jauh dari yang diharapkan. Tiada hari yang terlewatkan, tiap detik yang berdetak, dalam setiap hembusan nafasku, Engkau selalu mendampingi dan menyayangiku dengan tulus.
Engkau berikan kebaikan, tapi tak sedikit aku berbuat curang.
Engkau menghujaniku dengan kasih sayang dan rezeki, tapi aku berkhianat.
Engkau beriku kebahagiaan, tapi aku sering mengingkarinya.
Engkau selalu bersabar atas insafku, namun aku tidak pernah sadar.
Dan sekarang, dengan segunung malu dan selaut penyesalan..aku bersimpuh dihadapanMU. Meminta maafmu dan juga berharap sayangMU. Dalam lelah hati memohon padamu untuk mengasihani aku, manusia egois dan jauh dari kesempurnaan, yang berfikir bisa melalui hidup tanpaMu...tp ternyata aku tak sekuat itu...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar